Kelas Tanpa Batas Mandiri
Jurnalisme Bencana - Panduan untuk Jurnalis
Pengajar
Mardiyah Chamim adalah Direktur Eksekutif TEMPO Institute 2009-2019. Bergabung dengan TEMPO sejak 1998. Pada 2011, Mardiyah Chamim terpilih sebagai fellow pada program Senior Journalist Seminar, East West Center, Hawaii, USA. Menulis beberapa buku, antara lain “A Giant Pack of Lies” dan “Sejarah Tumbuh di Kampung Kami”. Mendalami liputan kesehatan, sains dan lingkungan
Qaris Tajudin adalah Direktur Tempo Institute. Qaris menerbitkan sejumlah buku, seperti Mahasati, Mahameru (keduanya adalah novel), serta Mengarungi Samudera Al-Fatihah.
Di Tempo, Qaris memulai sebagai wartawan di rubrik Internasional. Sekembalinya dari meliput perang di Afganistan, dia ditempatkan (lebih banyak) sebagai redaktur di rubrik gaya hidup. Setelah itu, Qaris menangani dua anak usaha Tempo lainnya, yaitu Matair dan kini Tempo Institute.
Amantha Perera adalah koresponden asing yang berbasis di Kolombo, Sri Lanka. Dia meliput Sri Lanka dan wilayah dengan minat khusus dalam konflik, situasi pasca konflik, bencana kemanusiaan dan perubahan iklim. Dia bekerja sebagai kontributor untuk TIME, Reuters/Alertnet, Inter Press News Service – IPS dan Integrated Regional Information Network – IRIN. Saat ini Amantha Perera sedang melakukan penelitian pasca sarjana tentang ancaman trauma online yang dihadapi oleh jurnalis di CQUniveristy di Melbourne.
Ketua Umum Jurnalis Bencana dan Krisis Indonesia
Penyedia kelas
Harga
Rp Rp
Topik
//=$cloudFront.$program['categories_icon'][0]?>
Jurnalistik
Lokasi
Daring
Daftar Kelas
Meliput Paska Bencana
Apa yang akan dipelajari?
Tujuan Pembelajaran
- Peserta mampu mengomunikasikan akuntabilitas penanganan pascabencana kepada stakeholders secara lebih menarik dan mudah dipahami.
Materi yang dipelajari
- Memahami liputan pascabencana;
- akuntabilitas pascabencana;
- menulis liputan akuntabilitas pascabencana;
- pengumpulan data peliputan pascabencana.
Sudah Termasuk :