Event sent successfully. Independent Media Accelerator: Merumuskan Jurnalisme Berkualitas dan Bisnis Media yang Tepat

Kelas Tanpa Batas Mandiri

Independent Media Accelerator: Merumuskan Jurnalisme Berkualitas dan Bisnis Media yang Tepat

TENTANG KELAS

Jurnalisme yang berkualitas tidak bisa dilihat sebagai entitas sendiri. Ia harus terkait dengan kesinambungan bisnis media. Apa artinya mempraktikkan jurnalisme berkualitas jika tidak bisa bertahan secara bisnis. Problem utama jurnalisme di era digital adalah kualitas jurnalisme dan bisnis yang baik. Biasanya, media online yang menganut prinsip-prinsip jurnalisme baik konvensional, skala bisnisnya tidak besar atau kurang baik. 

Independent Media Accelerator merupakan inisiasi Tempo Institute bersama sejumlah lembaga seperti Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Google News Initiative, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 

Kelas ini diharapkan dapat mendorong percepatan adaptasi media ke transformasi digital dengan tetap mempertahankan kualitas dan mutu jurnalisme sebagai pelayan publik akan informasi.

Pengajar
Bayu Wardhana adalah Ketua Bidang Data dan Informasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Saat ini, Bayu juga menjadi Senior Editor di RRI.co.id dan Freelance Journalist di Independen.id.
Zen Rachmat Sugito atau lebih dikenal sebagai Zen RS adalah Director of Content & Editor in Chief Narasi TV. Sebelum bergabung dengan Narasi TV, Zen menjadi Editor at Large Tirto.id. Selain itu, Zen juga pendiri Pandit Football Indonesia.
Isabella Wibowo sudah malang melintang di Google Indonesia sejak 2012. Saat ini ia menjabat sebagai Strategic Partner Manager for News and TV/Traditional Media. Sebelum itu, ia pernah menjabat sebagai Account Manager, Community Manager, hingga Program Manager.
Devi Asmarani merupakan pendiri sekaligus Editor-in-Chief bagi media online yang mengangkat isu feminis Magdelene.co. Devi penerima S.K. Trimurti Award, penghargaan tahunan yang diberikan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia untuk karya-karya tentang hak-hak perempuan dan kebebasan pers.
Ketut Yoga Yudistira adalah Co-Founder Kok Bisa?, media yang membahas sains, teknologi hingga berita terkini melalui video, infografis, podcast, hingga diskusi interaktif.
Levina Purnamadewi adalah Co-Founder Menjadi Manusia, platform untuk berbagi perspektif tentang kehidupan. Sebagai salah satu Youtube Creators for Change Ambassadors 2019, ia aktif mengedukasi masyarakat melalui konten digital.
Haifa Inayah adalah Chief Executive Officer dari Catch Me Up!, layanan aggregator informasi berwujud nawala yang dikirimkan lewat email kepada pelanggan.
Yos Kusuma adalah News Partner Manager Google Indonesia. Mantan jurnalis Grup MNC dan MetroTV ini aktif bekerja sama dengan media untuk mendukung transformasi digital melalui program dan inovasi.
Hiro Wardhana adalah Principal Consultant dan Co-Founder Artemis Kreasi Gemilang. Ia memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia digital. Hiro juga mendirikan digital consultant CODEinc dan situs media teknologi aplikanologi.com.
Nazier Arifin adalah Head of Strategic Investment Telkomsel. Nazier berpengalaman lebih dari tujuh tahun dalam dunia venture capital, corporate transformation, & startup ecosystem.


Penyedia kelas

Harga

GRATIS

Topik

Jurnalistik,Bisnis,Komunikasi

Penyedia kelas

Lokasi

Daring


Sudah Termasuk :

  • Video Pembelajaran
  • Bahan Bacaan
  • Pre Test dan Post Test
  • Self Asesmen
  • Sertifikat Digital
  • Akses 1 Tahun

Daftar Kelas

Belajar merumuskan jurnalisme berkualitas dan bisnis media yang tepat bersama Tempo Institute. Dapatkan akses kelas selama 1 tahun, video pembelajaran, e-book, dan e-sertifikat.

Apa yang akan dipelajari?

Tujuan Pembelajaran

  • Di akhir kelas, peserta diharapkan mampu memahami nilai-nilai jurnalisme berkualitas serta mampu merumuskan transformasi digital dan model bisnis yang tepat untuk media baru.

Materi yang dipelajari

  • Jurnalisme Berkualitas
  • The Future of Media
  • New Generation Media
  • Understanding Audience
  • Social Media Platform
  • Catching up with Audience
  • Building Community
  • Business Model of Media
  • Business Positioning
  • Fund Rise and Investment

Sudah Termasuk :

  • Video Pembelajaran
  • Bahan Bacaan
  • Pre Test dan Post Test
  • Self Asesmen
  • Sertifikat Digital
  • Akses 1 Tahun

Kelas Tanpa Batas Mandiri

Independent Media Accelerator: Merumuskan Jurnalisme Berkualitas dan Bisnis Media yang Tepat

TENTANG KELAS

Jurnalisme yang berkualitas tidak bisa dilihat sebagai entitas sendiri. Ia harus terkait dengan kesinambungan bisnis media. Apa artinya mempraktikkan jurnalisme berkualitas jika tidak bisa bertahan secara bisnis. Problem utama jurnalisme di era digital adalah kualitas jurnalisme dan bisnis yang baik. Biasanya, media online yang menganut prinsip-prinsip jurnalisme baik konvensional, skala bisnisnya tidak besar atau kurang baik. 

Independent Media Accelerator merupakan inisiasi Tempo Institute bersama sejumlah lembaga seperti Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Google News Initiative, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 

Kelas ini diharapkan dapat mendorong percepatan adaptasi media ke transformasi digital dengan tetap mempertahankan kualitas dan mutu jurnalisme sebagai pelayan publik akan informasi.

Pengajar
Bayu Wardhana adalah Ketua Bidang Data dan Informasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Saat ini, Bayu juga menjadi Senior Editor di RRI.co.id dan Freelance Journalist di Independen.id.
Zen Rachmat Sugito atau lebih dikenal sebagai Zen RS adalah Director of Content & Editor in Chief Narasi TV. Sebelum bergabung dengan Narasi TV, Zen menjadi Editor at Large Tirto.id. Selain itu, Zen juga pendiri Pandit Football Indonesia.
Isabella Wibowo sudah malang melintang di Google Indonesia sejak 2012. Saat ini ia menjabat sebagai Strategic Partner Manager for News and TV/Traditional Media. Sebelum itu, ia pernah menjabat sebagai Account Manager, Community Manager, hingga Program Manager.
Devi Asmarani merupakan pendiri sekaligus Editor-in-Chief bagi media online yang mengangkat isu feminis Magdelene.co. Devi penerima S.K. Trimurti Award, penghargaan tahunan yang diberikan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia untuk karya-karya tentang hak-hak perempuan dan kebebasan pers.
Ketut Yoga Yudistira adalah Co-Founder Kok Bisa?, media yang membahas sains, teknologi hingga berita terkini melalui video, infografis, podcast, hingga diskusi interaktif.
Levina Purnamadewi adalah Co-Founder Menjadi Manusia, platform untuk berbagi perspektif tentang kehidupan. Sebagai salah satu Youtube Creators for Change Ambassadors 2019, ia aktif mengedukasi masyarakat melalui konten digital.
Haifa Inayah adalah Chief Executive Officer dari Catch Me Up!, layanan aggregator informasi berwujud nawala yang dikirimkan lewat email kepada pelanggan.
Yos Kusuma adalah News Partner Manager Google Indonesia. Mantan jurnalis Grup MNC dan MetroTV ini aktif bekerja sama dengan media untuk mendukung transformasi digital melalui program dan inovasi.
Hiro Wardhana adalah Principal Consultant dan Co-Founder Artemis Kreasi Gemilang. Ia memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia digital. Hiro juga mendirikan digital consultant CODEinc dan situs media teknologi aplikanologi.com.
Nazier Arifin adalah Head of Strategic Investment Telkomsel. Nazier berpengalaman lebih dari tujuh tahun dalam dunia venture capital, corporate transformation, & startup ecosystem.


Apa yang akan dipelajari?

Tujuan Pembelajaran

  • Di akhir kelas, peserta diharapkan mampu memahami nilai-nilai jurnalisme berkualitas serta mampu merumuskan transformasi digital dan model bisnis yang tepat untuk media baru.

Materi yang dipelajari

  • Jurnalisme Berkualitas
  • The Future of Media
  • New Generation Media
  • Understanding Audience
  • Social Media Platform
  • Catching up with Audience
  • Building Community
  • Business Model of Media
  • Business Positioning
  • Fund Rise and Investment

Kelas lainnya